Senin, 04 November 2013

              Anatomi Dan Fisiologi Kulit




ANATOMI KULIT
Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena posisinya yang terletak di bagian  paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan.
Klasifikasi berdasar :
  1. Warna :
    • terang (fair skin), pirang, dan hitam
    • merah muda : pada telapak kaki dan tangan bayi
    • hitam kecokelatan : pada genitalia orang dewasa
  2. Jenisnya :
    • Elastis dan longgar : pada palpebra, bibir, dan preputium
    • Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa
    • Tipis : pada wajah
    • Lembut : pada leher dan badan
    • Berambut kasar : pada kepala
Klik untuk perbesar gambar
Anatomi kulit secara histopatologik
  1. Lapisan Epidermis (kutikel)
    Klik gambar untuk perbesar
    • Stratum Korneum (lapisan tanduk)
      => lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)
    • Stratum Lusidum
      => terletak di bawah lapisan korneum, lapisan sel gepeng tanpa inti, protoplasmanya berubah menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan ini lebih jelas tampak pada telapak tangan dan kaki.
    • Stratum Granulosum (lapisan keratohialin)
      => merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir kasar terdiri dari keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.
    • Stratum Spinosum (stratum Malphigi) atau prickle cell layer (lapisan akanta )
      => terdiri dari sel yang berbentuk poligonal, protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, selnya akan semakin gepeng bila semakin dekat ke permukaan. Di antara stratum spinosum, terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges) yang terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero. Di antara sel spinosum juga terdapat pula sel Langerhans.
    • Stratum Basalis
      =>  terdiri dari sel kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel basal bermitosis dan berfungsi reproduktif.
      • Sel kolumnar => protoplasma basofilik inti lonjong besar, di hubungkan oleh jembatan antar sel.
      • Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell => sel berwarna muda, sitoplasma basofilik dan inti gelap, mengandung pigmen (melanosomes)
  2. Lapisan Dermis (korium, kutis vera, true skin) => terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa pada dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut.
    • Pars Papilare => bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
    • Pars Retikulare => bagian bawah yang menonjol ke subkutan. Terdiri dari serabut penunjang seperti kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri dari cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula fibroblas. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas, selanjutnya membentuk ikatan (bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat elastin, seiring bertambahnya usia, menjadi kurang larut dan makin stabil. Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, dan mudah mengembang serta lebih elastis.
  3. Lapisan Subkutis (hipodermis) => lapisan paling dalam, terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel lemak yang bulat, besar, dengan inti mendesak ke pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. Sel ini berkelompok dan dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel lemak disebut dengan panikulus adiposa, berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Lapisan lemak berfungsi juga sebagai bantalan, ketebalannya berbeda pada beberapa kulit. Di kelopak mata dan penis lebih tipis, di perut lebih tebal (sampai 3 cm).
Vaskularisasi di kuli diatur pleksus superfisialis (terletak di bagian atas dermis) dan pleksus profunda (terletak di subkutis) 
Adneksa Kulit
  1. Kelenjar Kulit => terdapat pada lapisan dermis
    • Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
      Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8.
      • Kelenjar Ekrin => kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.
        Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan berfungsi 40 minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan bermuara langsung pada kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi, dan aksila. Sekresi tergantung beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor panas, stress emosional.
      • Kelenjar Apokrin => lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.
        Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae, pubis, labia minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu lahir ukurannya kecil, saat dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret
    • Kelenjar Palit (glandula sebasea)
      Terletak di seluruh permukaan kuli manusia kecuali telapak tangan dan kaki. Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut (folikel rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-anak, jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara aktif.
  2. Kuku => bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal. Pertumbuhannya 1mm per minggu.
    • Nail root (akar kuku) => bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari
    • Nail Plate (badan kuku) => bagian kuku yang terbuka/ bebas.
    • Nail Groove (alur kuku) => sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku
    • Eponikium => kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal
    • Hiponikium => kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas
  3. Rambut
    • Akar rambut => bagian yang terbenam dalam kulit
    • Batang rambut => bagian yang berada di luar kulit
    Jenis rambut
    • Lanugo => rambut halus pada bayi, tidak mengandung pigmen.
    • Rambut terminal => rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, terdapat pada orang dewasa.
    Pada dewasa, selain di kepala, terdapat juga bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen (hormon seks). Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.
    Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) b erlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan tumbuh 0,35 mm perhari. Fase telogen (istirahat) berlangsung beberapa bulan. D antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen (involusi temporer). Pada suatu saat 85% rambut mengalami fase anagen dan 15 % sisanya dalam fase telogen.
    Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah, dan elastis. Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia.
FUNGSI KULIT
  1. Fungsi Proteksi
    Kulit punya bantalan lemak, ketebalan, serabut jaringan penunjang yang dapat melindungi tubuh dari gangguan :
    • fisis/ mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.
    • kimiawi : iritan seperti lisol, karbil, asam, alkali kuat
    • panas : radiasi, sengatan sinar UV
    • infeksi luar : bakteri, jamur
    Beberapa macam perlindungan :
    • Melanosit => lindungi kulit dari pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning (penggelapan kulit)
    • Stratum korneum impermeable terhadap berbagai zat kimia dan air.
    • Keasaman kulit kerna ekskresi keringat dan sebum => perlindungan kimiawo terhadap infeksi bakteri maupun jamur
    • Proses keratinisasi => sebagai sawar (barrier) mekanis karena sel mati melepaskan diri secara teratur.
  2. Fungsi Absorpsi => permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil fungsi respirasi. Kemampuan absorbsinya bergantung pada ketebalan kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme, dan jenis vehikulum. PEnyerapan dapat melalui celah antar sel, menembus sel epidermis, melalui muara saluran kelenjar.
  3. Fungsi Ekskresi => mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Pada fetus, kelenjar lemak dengan bantuan hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya dari cairan amnion, pada waktu lahir ditemui sebagai Vernix Caseosa.
  4. Fungsi Persepsi => kulit mengandung ujung saraf sensori di dermis dan subkutis. Saraf sensori lebih banyak jumlahnya pada daerah yang erotik.
    • Badan Ruffini di dermis dan subkutis => peka rangsangan panas
    • Badan Krause di dermis => peka rangsangan dingin
    • Badan Taktik Meissner di papila dermis => peka rangsangan rabaan
    • Badan Merkel Ranvier di epidermis => peka rangsangan rabaan
    • Badan Paccini di epidemis => peka rangsangan tekanan
  5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (termoregulasi) => dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya pembuluh darah sehingga mendapat nutrisi yang baik. Tonus vaskuler dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi, dinding pembuluh darah belum sempurna sehingga terjadi ekstravasasi cairan dan membuat kulit bayi terlihat lebih edematosa (banyak mengandung air dan Na)
  6. Fungsi Pembentukan Pigmen => karena terdapat melanosit (sel pembentuk pigmen) yang terdiri dari butiran pigmen (melanosomes)
  7. Fungsi Keratinisasi => Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel makin menjadi gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti makin menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung 14-21 hari dan memberi perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.
  8. Fungsi Pembentukan Vitamin D => kulit mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Tapi kebutuhan vit D tubuh tidak hanya cukup dari hal tersebut. Pemberian vit D sistemik masih tetap diperlukan.

Anatomi dan Fungsi Bahagian Mata


Anatomi Mata

matamata2


soket tengkorak
Kedudukan mata dalam soket tengkorak.

Fungsi Bahagian Mata
Bahagian
Struktur/Ciri-ciri
Fungsi
Sklera (sclera) Lapisan putih yang kuat. -Memegang bentuk mata.
-Melindungi mata.
Kornea (cornea) Membran lut cahaya (translucent) sklera, pada bahagian depan mata. -Membenarkan cahaya masuk ke dalam mata.
-Memfokus cahaya pada retina.
Koroid (choroid) Lapisan gelap yang mempunyai banyak kapilari darah -Membekal oksigen dan makanan kepada mata.
-Menyerap dan mengelakkan pantulan cahaya di dalam mata.
Konjunktiva (conjunctiva) Lapisan epitelium pada depan mata. -Melindungi kornea.
Iris Lapisan berbentuk cakera (disc-shaped) pada depan mata. -Menentukan warna mata.
-Mengawal saiz pupil dan jumlah cahaya yang memasuki mata.
Anak mata (pupil) Bukaan kecil pada depan mata. -Membenarkan cahaya memasuki mata.
Kanta mata (lens) Kanta cembung yang lut sinar dan elastik. -Membias dan menfokus cahaya pada retina.
Otot silia (ciliary muscle) Otot yang membentang dari koroid. -Mengubah ketebalan kanta apabila jarak fokus kanta berubah.
Ligamen gantung (supportive ligament) Satu struktur yang terbentuk daripada gentian kolagen. -Menyokong dan memegang kanta pada tempatnya.
Gelemaca (vitreous humour) Bahan seperti jeli yang mengisi ruang di dalam biji mata. -Mengekalkan bentuk mata.
-Menyerakkan dan memfokus imej pada retina.
-Bertindak sebagai penyerap getaran pada mata
Gelemair (aqueous humour) Cecair tidak berwarna yang mengisi ruang di bahagian hadapan kanta mata. -Membias dan menfokus cahaya yang memasuki mata.
Retina
(a)   Bintik kuning
(yellow spot)
(b)   Bintik buta
(blind spot)
Lapisan sel yang peka kepada cahaya.
Titik bertentangan dengan anak mata (pupil) dan kaya dengan reseptor (penerima) peka cahaya.

Titik melalui saraf optik, yang keluar dari retina, dan tidak mempunyai sel yang peka kepada cahaya.
-Mengesan rangsangan cahaya dan menukarkannya kepada impuls.
-Kawasan mata yang paling peka terhadap cahaya. -Imej objek yang dilihat difokus disini.
-Kawasan mata yang tidak peka terhadap cahaya.





-Imej objek yang terbentuk di sini tidak dapat dikesan.
Saraf optik (optic nerve) Sekumpulan saraf yang menghubungkan retina ke otak. Menghantar impuls dari retina ke otak untuk ditafsirkan.

Anatomi & Fisiologi



Anatomi & Fisiologi


PENGENALAN ANATOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi
Anatomi ialah bidang sains yang berkaitan dengan struktur tubuh manusia. Anatomi juga dikenali sebagai morfologi atau sains bentuk. Bidang ini mula dikaji sejak 2300tahun dahulu dan masih berkembang sehingga kini. Perkataan anatomi berasal daripada perkataan Greek yang bermaksud memotong atau membelah anggota badan
untuk melihat strukturnya.Selain itu, anatomi terbahagi kepada beberapa subdisiplin seperti anatomikasar (gross) dan mikroskopik. Anatomi kasar mengkaji tentang struktur tubuh yang dapat dilihat dengan mata kasar seperti struktur tulang, paru-paru dan otot. Anatomi mikroskopik (histologi) ialah kajian tisu dengan bantuan mikroskop.
Fisiologi
Anatomi berkait rapat dengan fisiologi iaitu mengkaji fungsi struktur tubuh badan.Sebagai contoh, tulang-tulang kaki yang panjang dan tebal seperti femur, tibia dan fibula dapat menyokong berat badan kita.
Organisasi Struktur Manusia
Tubuh badan manusia terdiri daripada unit-unit kecil yang dikenali sebagai atom dan berada pada aras pertama struktur manusia iaitu aras kimia. Atom ini bergabung sesama sendiri untuk membentuk molekul-molekul dan menjadi aras sel. Sel merupakan benda hidup paling kecil pada badan manusia serta berfungsi sebagai pengangkut nutrien dan oksigen, menjalankan tindak balas metabolism dan mengeluarkan CO2 daripada tubuh manusia.Seterusnya adalah aras tisu iaitu sekumpulan sel yang menjalankan fungsi khusus yang sama. Terdapat empat jenis tisu dalam badan manusia iaitu tisu epitilium, tisu penghubung, tisu otot dan tisu saraf. Aras organ merupakan struktur diskrit yang terbentuk hasil daripada gabungan dua atau lebih tisu. Kebanyakan organ mempunyai keempat-empat jenis tisu seperti hati, ginjal dan jantung. Aras sistem terbentuk hasil daripada gabungan beberapa organ yang berbeza bagi menghasilkan tugas-tugas tertentu seperti organ-organ sistem respiratori. Seterusnya, aras organisasi tertinggi ialah aras organisma yang merangkumi kesemua aras yang berfungsi untuk mencapai kesejahteraan kehidupan.
Rajah 1: Aras Kompleksiti Struktur Manusia
Sistem-sistem Tubuh Manusia
Terdapat 11 jenis sistem tubuh manusia yang mempunyai fungsi-fungsi khusus
Rajah 2: Jenis-jenis Sistem Tubuh Manusia
Fungsi sistem kardiovaskular atau kardiorespiratori.
Sistem respiratori membantu membekalkan oksigen dan mengkumuhkan karbon
dioksida dari darah. Sistem peredaran mengangkut oksigen dari paru – paru ke sel – sel
tisu badan dan mengeluarkan karbon dioksida dari sel – sel tisu ke paru – paru.
Semasa inspirasi, udara yang mengandungi oksigen masuk ke dalam paru – paru
melalui salur pernafasan. Gas oksigen ini akan disimpan sementara di alveolus. Jantung
mengepam darah nyahoksigen ke paru-paru melalui kitaran pulmonari. Gas-gas oksigen
dan karbon dioksida meresap melintasi membrane alveolus dan kapilari. Karbon
dioksida akan dihembus keluar dari paru – paru melalui salur pernafasan. Oksigen yang
melintasi membrane alveolus dan kapilari akan meresapi ke dalam darah. Darah
beroksigen diangkut ke jantung dan dipam melalui arteri untuk diagihkan kepada sel -
sel tisu badan.
Struktur dan fungsi bahagian jantung
Jantung terbina daripada otot jantung atau miokardium yang diliputi epikardium di
permukaan luarnya dan endokardium di bahagian dalam.
Dua ruang atas iaitu atrium mempunyai dinding otot yang nipis dan kedua – dua ruang
ini dipisahkan antara satu sama lain oleh septum interatrial. Dinding otot yang
membentuk dua ruang di bawah iaitu ventrikel adalah lebih tebal. Septum interventrikel
terdapat di antara kedua – dua ventrikel.
Atrium berperanan sebagai ruang penerima darah. Atrium kanan menerima darah yang
kurang beroksigen daripada tisu – tisu tubuh sementara atrium kiri pula menerima darah
yang kaya dengan oksigen dari paru – paru.
Ventrikel pula bertindak sebagai pam yang mengepam keluar darah yang diterima dari
atrium. Ventrikel kanan mengepam darah ke paru-paru sementara ventrikel kiri
mengepam darah ke seluruh bahagian tubuh.
Injap – injap yang terletak antara atrium dan ventrikel dan pada arteri – arteri yang terbit
daripada jantung membenarkan pengairan darah pada satu arah sahaja.
Injap antrioventrikular (injap mistral dan tricuspid) hanya membenarkan aliran darah
daripada atrium ke ventrikel sahaja. Injap semilunar pulmonari dan injap semilunar aortik
pula penghalang aliran darah ke belakang yang keluar dari jantung menerusi arteri
pulmonari dan aorta.
Dinding otot jantung terdiri daripada lapisan epikardium, miokardium dan endokardium.
Pada jantung terdapat injap atriovertikular (AV) dan injap semilunar. Injap
atrioventrikular membenarkan darah mengalir ke satu arah sahaja iaitu dari atrium ke
ventrikel dan seterusnya ke arteri. Terdapat dua injap (AV) iaitu injap trikuspid pada
sebelah kanan jantung dan injap bikuspid pada bahagian kiri jantung.
Injap semilunar menghalang pengaliran balik darah dari arteri pulmonari dan aorta.
Setiap injap semilunar mempunyai tiga kelopak.
Keluaran jantung (Q) 41
Keluaran jantung adalah jumlah isipadu darah yang dipam keluar oleh ventrikel kiri
dalam satu minit.
Keluaran jantung boleh diukur dengan menggunakan rumus berikut :
Q = KDJ x IS
Keluaran jantung = Kadar Denyutan Jantung Dalam Seminit x Isipadu Strok
Kadar denyutan jantung adalah kekerapan penguncupan jantung seminit. Keadaan ini
dikawal oleh tindakan sistem saraf autonomik. Kadar denyutan jantung setiap individu
adalah berbeza kerana dipengaruhi oleh faktor – faktor seperti umur dan tahap keaktifan
individu. Kadar denyutan jantung rehat individu uang aktif adalah rendah berbanding
dengan individu yang sedentari. Kadar denyutan rehat boleh diperolehi dengan mengira
bilangan denyutan jantung seminit di arteri karotid atau arteri radius semasa individu
berada dalam keadaan rehat.
Isipadu strok ialah amaun darah yang dipam oleh ventrikel kiri. Isipadu ini disukat dalam
unit liter sedenyutan. Isipadu strok lelaki adalah lebih besar berbanding isipadu strok
perempuan. Kedudukan badan juga mempengaruhi isipadu strok. Isipadu strok adalah
agak besar pada individu yang berbaring berbanding dengan individu yang berdiri.
Perbezaan ini berkaitan dengan kesan graviti ke atas sistem kardiovaskular.
Keluaran jantung individu yang mempunyai kadar denyutan rehat sebanyak 72 denyutan
seminit dan isipadu strok sebanyak 70 ml ialah 5L / min.
Q = KDJ x IS
= 72 x 0.07
= 5.04
= 5L / min
Peredaran darah
Sistem peredaran terdiri daripada jantung dan salur darah yang berfungsi mengekalkan
aliran darah di seluruh tubuh. Jantung mengepam darah beroksigen dari paru – paru ke
seluruh bahagian tubuh melalui arteri dan arteriol. Darah nyahoksigen kembali ke
jantung melalui venul dan vena. Arteriol dan venul dihubungkan oleh kapilari. Di sinilah
pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dengan sel – sel tubuh berlaku.
Sistem peredaran darah terbahagi kepada kitaran pulmonari dan kitaran sistemik.
a) Kitaran pulmonari
Peredaran darah dalam kitaran ini membawa darah nyahoksigen ke paru-paru
untuk pertukaran gas sebelum darah beroksigen dikembalikan ke jantung.
b) Kitaran sistemik
Kitaran sistemik membolehkan darah beroksigen dan dengan nutrien di bawa ke
organ – organ badan dan membawa darah nyahoksigen ke jantung.
Mengukur tekanan darah
Tekanan merupakan daya yang mengedarkan darah dalam sistem peredaran. Darah
mengalir dari bahagian tekanan tinggi ke bahagian tekanan rendah. Contohnya, apabila
ventrikel menguncup, ia menghasilkan tekanan yang lebih tinggi daripada tekanan di
aorta. Darah dari ventrikel kiri ditolak keluar ke aorta dan lain – lain saluran darah
sistemik dan ke bahagian kanan jantung.
Tekanan darah manusia boleh diukur dengan menggunakan sfigmomanometer.
Tekanan darah berbeza menurut jantina, umur, gerak kerja dan lain-lain.
Atrium – atrium menguncup serentak pada jantung yang normal. Apabila atrium
mengendur, ventrikel – ventrikel pula menguncup. Penguncupan jantung dikenali
sebagai sistolik dan pengenduran jantung dikenali sebagai diastolik.
Tekanan darah sistolik ialah tekanan darah tertinggi yang disukat semasa penguncupan
ventrikel. Tekanan darah diastolik merupakan tekanan darah minimum pada akhir
pengenduran ventrikel.
Tekanan darah diukur dalam unit mm Hg (millimeter merkuri). Tekanan darah normal
ialah 120 / 80 mm Hg.
Kaedah mengukur tekanan darah
1) Balut lengan atas dengan menggunakan kuf tekanan darah.
2) Balut beg getah / kuf pada arteri brakial.
3) Stetoskop diletak bawah kuf di atas arteri.
4) Udara dipam ke dalam kuf sehingga tekanan di dalam kuf melebihi tekanan
dalam arteri (lebih kurang 200 mm Hg). Tekanan ini menyebabkan sekatan pada
pengaliran darah dan denyutan nadi tidak dapat dikesan.
5) Dengan membuka injap pada pam secara perlahan – lahan, tekanan dalam kuf
menurun secara beransur – ansur sehingga tekanan maksimum dalam arteri
melebihi sedikit tekanan dalam kuf. Sebahagian darah mulai terpancut dalam
arteri.
6) Denyutan perlahan (bunyi karafkoff) kedengaran melalui stetoskop. Bacaan
paras merkuri dalam sfigmomano meter adalah tinggi. Bacaan ini adalah tekanan
darah sistolik (misalnya 120 mm Hg).
7) Tekanan dalam huruf diturunkan lagi sehingga kurang daripada tekanan
terendah dalam arteri pada akhir distol. Darah mengalir tanpa gangguan semasa
sistol dan distol. Bunyi denyutan akan berkurangan sehingga sampai ke tahap
kesenyapan. Kesenyapan ini adalah tekanan darah distolik. Paras merkuri dalam
sfigmomano meter menurun pada paras lebih rendah. Ini adalah bacaan tekanan
darah distolik (misalnya 80 mm Hg).
Respirasi Dalaman
Respirasi dalaman melibatkan pertukaran gas – gas respiratori antara darah dan sel – sel
tisu. Pertukaran ini melibatkan pemindahan oksigen dari darah sel – sel tisu dan karbon
dioksida daripada sel – sel itu kepada darah.
Oksigen yang diangkut dalam bentuk oksihemoglobin oleh darah akan dibebaskan
daripada sebatian tersebut dan meresap ke dalam sel – sel tisu. Pada masa yang sama
karbon dioksida meresap ke dalam darah untuk membentuk asid karbonik. Asid ini
membebaskan ion – ion bikarbonat ke dalam plasma darah yang diangkut oleh sistem
peredaran darah untuk dikumuh.
Respirasi dalaman menyebabkan darah pada vena lebih kaya dengan karbon dioksida
berbanding dengan darah yang meninggalkan paru – paru untuk ke jantung.
Pertukaran gas antara darah dan paru-paru
Semasa respirasi luaran, darah yang melalui paru – paru memerangkap oksigen. Darah
beroksigen dihantar ke jantung dan diagihkan ke sel – sel tisu badan.
Sel – sel tisu badan menggunakan oksigen secara terus – menerus menyebabkan
kekurangan oksigen dalam darah berbanding di alveoli. Dengan itu, dari alveoli akan
meresap ke dalam kapilari – kapilari pulmonari melalui dinding kapilari alveolar.
Sel – sel tisu badan juga menyingkirkan karbon dioksida ke dalam darah. Kandungan
karbon dioksida yang tinggi dalam kapilari – kapilari pulmonari meresap ke dalam alveoli
dan dihembus keluar dari paru – paru semasa ekspirasi.
Darah yang melalui paru – paru ke vena – vena pulmonari mempunyai kandungan
oksigen yang tinggi dan karbon dioksida yang rendah. Oleh itu pertukaran gas berlaku.
Proses pengangkutan gas oleh darah
Darah beroksigen diangkut ke sel – sel tisu badan. Sel – sel ini akan menggunakan
oksigen. Sel – sel tisu badan akan membebaskan karbon dioksida ke dalam darah dan
diangkut ke paru – paru.
a) Pengangkutan oksigen
Oksigen diangkut melaui dua cara :
i. Oksigen larut di dalam plasma.
ii. Melalui perlarutan dengan hemoglobin untuk membentuk
oksihemoglobin.
b) Pengangkutan karbon dioksida
Karbon dioksida diangkut melalui tiga cara :
i. Pelarutan dalam plasma 44
ii. Bikarbonat
iii. Gabungan dengan hemoglobin untuk membentuk karbominohemoglobin.
Hipertrofi Jantung
Saiz jantung setiap individu berbeza. Jantung individu boleh bertambah besar atau
mengalami hipertrofi jika individu tersebut mengamalkan gaya hidup sihat dengan
melakukan latihan fizikal secara konsisten dan berterusan. Saiz jantung seseorang atlit
yang aktif adalah lebih besar berbanding saiz jantung individu sedentari. Apabila
hipertrofi jantung berlaku, ketumpatan kapilari juga meningkat.
Hipertrofi jantung adalah kesan daripada :
a) Penambahan saiz kaviti ventrikel – ventrikel
b) Bertambah ketebalan dinding ventrikel
Atlit – atlit berdaya tahan tinggi seperti perenang dan pelari jarak jauh mempunyai kaviti
ventrikel yang besar. Oleh itu, isipadu darah dalam ventrikel adalah banyak semasa
distol. Isipadu strok atlit-atlit ini adalah lebih tinggi berbanding dengan individu – individu
sedentari dan juga atlit – atlit yang terlibat dalam acara eksplosif.
Atlit – atlit yang terlibat dalam aktiviti rintangan tinggi seperti gusti atau melontar peluru
mempunyai dinding ventrikel yang tebal. Walaupun hipertrofi jantung atlit – atlit ini adalah
sama dengan atlit berdaya tahan tinggi, isipadu strok mereka adalah sama dengan
individu – individu sedentari.
SISTEM TENAGA
Ciri-ciri sistem tenaga
Tenaga yang diperlukan bagi aktiviti fizikal adalah lebih tinggi berbanding dengan
tenaga yang diperlukan semasa rehat. Peningkatan aktiviti fizikal memerlukan lebih
banyak tenaga. Sebagai contoh semasa berenang dan berlari pecut, tenaga yang
digunakan oleh otot yang aktif adalah 100 kali lebih tinggi daripada tenaga masa rehat.
Aktiviti yang berintensiti rendah seperti marathon, memerlukan tenaga sehingga 20
hingga 30 kali ganda daripada semasa rehat. Oleh itu penggunaan tenaga bergantung
kepada intensiti, masa latihan dan tahap kecergasan individu.
a) Anaerobik alaktik
Aktiviti yang melibatkan masa yang singkat dan berintensiti tinggi seperti lari
pecut 100 m dan berenang 25 m memerlukan tenaga semerta yang dibekalkan
daripada penguraian Adinosina Trifosfat (ATP) dan Fosfokretin (PC).
Jumlah ATP yang dapat disimpan adalah sedikit mengakibatkan pengurangan
tenaga berlaku dengan cepat apabila aktiviti yang berintensiti tinggi dilakukan.
Simpanan ATP pada otot rangka adalah sedikit. Simpanan ini akan berkurangan 45
dengan cepat apabila akitviti berintensiti tinggi dilakukan. Tenaga hanya boleh
dibekalkan bagi tempoh 10 saat.
b) Anaerobik laktik
Apabila aktiviti berintensiti tinggi terpaksa berterusan melebihi 10 saat sumber
tenaga daripada glikogen yang disimpan pada otot – otot rangka dan hepar (hati).
Proses penghasilan tenaga ini dikenali sebagai glikolisis anaerobik.
GLUKOS ATAU ADIS LEMAK + TRIGLYCERIDES +02 → C0² + H²0 + HABA
39 ATP
Sistem tenaga dalam senaman
Sistem tenaga yang diperlukan pada setiap sukan bergantung kepada ciri – ciri
permainan tersebut, tempoh masa dan intensiti. Sistem tenaga yang terlibat dalam larian
5000 meter adalah seperti yang berikut :
a) 10 saat pertama – anaerobik alaktik
b) 10 saat hingga 30 saat – peralihan dari sistem alaktik sistem laktik
c) 30 saat hingga 2 minit – anaerobik laktik
d) 2 minit hingga 5 minit – peralihan dari anaerobik laktik ke aerobik
e) 5 minit ke atas – sistem aerobik
Sistem tenaga yang dominan bagi aktiviti yang melibatkan kuasa bergantung kepada :
i. Bekalan tenaga anaerobik alaktik
ii. Kekuatan otot
iii. Kelajuan penguncupan otot.

ANATOMI TUBUH MANUSIA (GAMBAR DAN KETERERANGAN MEDIS)

ANATOMI TUBUH MANUSIA (GAMBAR       DAN KETERERANGAN MEDIS)

Tulisan ini hanya sebagai referensi ilmu pengetahuan dalam bidang Medis khususnya dalam ilmu kedokteran. Tidak ada maksud untuk melakukan tindak kejahatan maupun pornografi. Semoga dengan posting ini dapat membantu siapapun yang sedang mejalankan penelitian khususnya tentang anatomi tubuh manusia

Anatomi Syaraf Manusia


                                 Anatomi Syaraf Manusia
Sistem Saraf (Nervous System)
l.  Sistem Saraf Pusat (Central nervous system)
  Terdiri dari otak dan spinal cord. Dilindungi oleh tulang pada ruas-ruas tulang belakang atau tengkorak.
       Memegang peranan penting dalam pemahaman gangguan-gangguan jiwa.
2.  System Saraf Perifer (Peripheral nervous system (PNS)
        Terdiri dari saraf-saraf perifer.
        Meliputi saraf cranial di luar brainstem.
        Masih lebih sedikit diketahui dalam pemahamaan gangguan jiwa.
 
Sistem Saraf (Nervous System)
l. Semua pikiran, perasaan, dan tindakan manusia tersimpan didalam nervous system, dan dimulai dengan tindakan oleh sistem saraf tersebut.
2.  Fungsi utama sistem saraf adalah memindahkan dan menukar informasi.
3. Pemahaman tentang dasar neuroanatomi dan fisiologi adalah hal yang penting bagi peran perawat dan mahasiswa dengan dua alasan penting yaitu:
        Pemahaman neurodeficit yang mendasari gangguan jiwa.
  Memahami tindakan perawatan terhadap respon pasien dengan tindakan pengobatan pasien gangguan jiwa.
A NEURON

 



ANATOMI DAN FISIOLOGI SARAF




Ada dua cara penyampaian informasi pada makhluk hidup, yang pertama dalam bentuk zat kimia atau lebih spesifik lagi dengan perantaraan hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin. Penyampaian informasi yang kedua adalah dengan menggunakan sinyal elekrtrik yang dihantarkan dengan perantaraan sistem saraf. Kedua bagian tersebut saling berkaitan, selain karena sistem endokrin berada dibawah pengaruh sistem saraf tetapi juga karena banyak sel saraf yang mengkhususkan diri mensekresikan atau menyimpan neurohormon yang berperan mengaktifkan beberapa sel efektor. Sistem saraf dapat dibagi menjadi sistem saraf periferal dan sistem saraf sentral. Sistem saraf periferal mengumpulkan informasi dari permukaan tubuh, dari oragan-organ khusus, dan menghantarkan sinyal-sinyal ke sistem saraf sentral.
A. Komponen Sistem Saraf
Jaringan saraf terdiri dari 3 macam sel yang mempunyai struktur dan fungsi berbeda, yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel schwann merupakan pembungkus kebanyakan akson dari system saraf perifir dan sel penyokong (neuroglia) yang merupakan sel yang terdapat diantara neuron dari system saraf pusat.
Sel saraf terdiri dari 3 bagian, yaitu:badan sel (soma atau prokarion) dan uluran-uluran yang keluar dari badan sel, yaitu dendrit (uluran pendek) dan akson (uluran panjang). Badan sel mengandung nucleus dan nucleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma glanduler. Lokasi badan sel terletak di sistem saraf pusat tapi ada juga yang terletak di sistem saraf perifer. Dendrit merupakan uluran pendek, bercabang-cabang, mengandung badan Nissl, mitokondria dan organel. Dendrit berfungsi menghantarkan impuls kearah badan sel. Akson atau silinder sumbu merupakan satu uluran panjang dari badan sel, berbentuk tipis, panjang, dan menghantarkan impuls menjauhi badan sel. Akson yang diselubungi mielin (substansi lemak) disebut akson bermielin, sedangkan yang tidak diselubungi mielin disebut akson telanjang.
Selubung mielin pada sistem saraf perifer dibentuk dari sel Schwann. Bagian sel schwann yang menyelubungi selubung mielin disebut neurilemma yang berperan membantu proses regenerasi akson yang sedikit luka.
Sel penyokong, kecuali bersifat tidak terangsang, juga merupakan jaringan saraf yang menyokong, melindungi dan mengisolasi neuron. Sel penyokong terdiri atas: astrosit terutama terdapat di sistem saraf pusat dan merupakan setengah dari volume jaringan saraf. mikroglia merupakan sel berbentuk lonjong, berukuran kecil, mempunyai uluran panjang, dan bercabang-cabang. Sel ependima merupakan sel yang melapisi ruang otak dan saluran tengah sumsum tulang belakang. Oligodendrosit mempunyai bentuk hampir sama dengan astrosit, tapi memiliki uluran yang lebih sedikit, melapii sepanjang neuron dari sistem saraf pusat.
Ganglion-ganglion (simpul-simpul saraf) otot dan tulang punggung merupakan kumpulan neuron aferans yang terdapat pada akar sensorik dari saraf mereka masing-masing.tiap ganglion terbungkus oleh suatu kapsula jaringan penyambung yang kontinu dengan epinerium dan perinerium dari saraf periferal, yang terbagi dalam trabekula untuk memberikan kerangka bagi badan sel.
B. Klasifikasi Neuron
Sel saraf atau neuron terdiri ats badan sel dengan tonjolan-tonjolan sitoplasmik yang panjang sebagai serabut saraf. Sel saraf mempunyai kemampuan khusus yaitu merambatkan impuls. Mereka mensintesis asetil kolin dan zat-zat adrenergik sebagai neurotransmitter yang dibutuhkan untuk pemindahan impuls ke sel saraf lain. Untuk kehidupanya, sel-sel tersebut terlibat dalam sintesis protein, karbohidrat, dan lipid. Tonjolan sel saraf dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu tonjolan yang merambatkan impuls menuju badan sel atau soma yang bersifat eferen dan kategori kedua, tonjolan yang merambatkan impuls menjauhi badan sel yang bersifat eferen.
Neuron dapat dibedakan berdasarkan:
  1. Atas jumlah uluranya dibedakan menjadi :
·        Neuron unipolar yaitu hanya satu uluran yang timbul terdapat pada hewan rendahdan neuron sensorik manusia.
·         Neuron bipolar mempunyai dua uluran(akson dan dendrit) terdapat pada retina, koklea, dan epitel olfaktori.
·         Neuron multipolar mempunyai satu akson dan beberapa dendrit terdapat pada neuron motorik sumsum tulang belakang
  1. Atas dasar fungsi dibedakan atas:
·         Neuron sensorik adalah neuron yang menghantarkan impuls kepusat saraf.
·         Neuron motorik adalah neuron yang aksonya berakhir pada otot rangka.
·         Neuron sekresi adalah neuron yang aksonya berakhir pada suatu kelenjar.
·         Neuron akselerator adalah neuron yang aksonya berakhir pada otot jantung dan alat dalam berfungsi mempercepat kerja otot-ototnya.
·         Neuron penghambat adalah neuron yang aksonya berakhir pada otot jantung dan alat dalam berfungsi memperlambat kerja otot-ototnya.
·         Neuron penghubung berungsi menghantarkan impuls dari satu neuron keneuron lain.
C. Stimulus
Stimulus merupakan perubahan lingkungan luar atau dalam yang mampu menimbulkan impuls. Rangsangan mekanik umumnya merupakan perubahan tekaanan seperti membesarnya usus karena gas. Rangsangan kimia merupakan substansi kimia seperti larutan garam yang mengadakan kontak dengan ujung saraf bebas.rangsangan suhu merupakan perubahan udara yang dapat merangsang reseptor yang terdapat di kulit. Rangsangan elektrik merupakan arus elektrik.
Agar dapat bertindak secara efektif sebagai stimulus, perubahan lingkunngan harus memilii karakteristik sebagai berikut:
1.       Harus mempunyai intensitas tertentu, stimulus yang dapat menimbulkan respons disebut stimulus minimal atau stimulus ambang.
2.       Harus mempunyai lama waktu tertentu.
3.       Harus dengan kecepatan cukup, artinya waktu antara stimulus pertma dengan stimulus kedua harus cukup
Keefektifan suatu rangsang tergntung dari besarnya arus yang digunakan untuk merangsang saraf dan lamanya pemberian arus.bila besarnya arus yang digunakan untuk merangsang saraf itu kecil, maka waktu pemberian arus harus lama
D. Impuls Saraf
Impuls adalah perubahan energi listrik yang dirambatkan sepanjang akson. Impuls saraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Hukum “semua atau tidak” artinya bila intensitas rangsang ditingkatkan tidak akan meningkatkan kekuatan respons.
  2. Arah pergerakan impuls. Pada akson didalam tubuh arah pergerakan impuls hanya menuju satu arah saja, yaitu dari badan sel ke akson atau dari dendrit ke badan sel.
  3. Kelelahan saraf. Bila dalam keadaaan tidak normal seperti kekurangan oksigen, kemampuan saraf akan berkurang.
  4. Kecepatan perjalanan impuls. Kecepatanimpuls saraf dipengaruhi oleh: suhu tubuh, diameter serabut saraf, ada tidaknya selubung mielin, blokade impuls saraf.
Cara kerja impuls saraf menurut teori membran adalah sebagai berikut:
  1. Saat tidak menghantarkan impuls serabut saraf dalam keadaan polarisasi.
  2. Bila dirangsang, akan terjadi depolarisasi.
  3. Daerah polarisadi dengan depolarisasi akan timbul arus elektrik
  4. Depolarisasi akan menjalar sepanjang serabut saraf.
  5. Daerahdepolarisasai akan mengalami refakter (tidak peka tehadap rangsang) yang berlangsung selama 1 sampai 5 milidetik.
Larutan kimia yang dapat menghambat impuls saraf dapat digolongkan dalam:
  1. Anestasia merupakan kondisi hilangnya sebagian atau seluruh perasaaan (sensasi) yang disertai dengan ketidak sadaran. Disebabkan pemberian eter, kokain, prokain dll
  2. Sedatif adalah suatu keadaan dimana iritabilitas saraf menurun sehingga mempunyai efek penenang. Disebabkan pemberian bromida, opium, dll.
  3. Hipnotik adalah suatu keadaan dimana hewan itu tidur. Disebabkan oleh morfin, luminal, veronal, dll.
E. Sinapsis
Sinapsis adalah sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Pada saat impuls melintasi sinaps, impuls dapat terus dijalankan atau dihambat. Sinaps terdapat pada:
  1. antara akson dari neuron yang satu dengan badan sel dari neuron lain.
  2. antara akson dari neuron yang satu dengan dendrite dari neuron lain
  3. antara ujung akson dari neuron yang satu dengan akson neuron lain.
Sinaps umumnya ditandai oleh beberapa ciri yaitu:
  1. menghantarkan impuls ke satu arah, yaitu dari ujung akson dari neuro yang satu ke badan sel.
  2. memperlambat perjalanan impuls, sehingga menimbulkan apa yang disebut kelambatan sinptik.
  3. melepaskan transitter kimia dari membran susinaps kecelah sinaps dan akhirnya menuju ke membran pasca sinaps.
  4. menimbulkan penambahan kuat rangsang.
  5. sangant peka terhadap kelelahan (fatigue).
  6. peka terhadap kekuarangan oksigen.
  7. peka terhadap senyawa kimia atau obat-obatan.
Ada beberapa jenis obat-obatan yang berpengaruh terhadap sinaps. Pengaruhnay dapat mengaktifkan atau dapat juga menghambat. Contohnya adalah kafein yang sangat berpengaruh terhadap membran pasca sinaps, yaitu menyebabkan menurunya potensial sehingga mengakibatkan membran pasca sinaps mudah terangsang.
F. Reseptor
Reseptor (penerima rangsang) dapat diklasifikasikan menurut jenis energi yang biasanya memberikan mereka respons (yang disebut rangsan/gan cukup). Golongan reseptor yang biasa adalah mekanoreseptor, kemoreseptor, dan fotoreseptor yang masing-masing memberikan respons terhadap teganagan atau tekanan, suhu, zat-zat kimia, dan cahaya.
Reseptor dapat juga dibagi menurut posisi badan mereka sebagai eksteroreseptor, enteroreseptor, dan proprioseptor yang masing-masing memberikan respon terhadap rangsangan luar, rangsangan viseral dan vaskuler, dan perubahan-perubahan dalam sistem lokomotoris (yakni otot, tendo, dan sendi). Ada suatu golongan akhir reseptor yang disebut nosiseptor yang memberi respons terhadap rangsangan beracun dan potensial merusak.
G. Neurotransmitter
Bahan-bahan kimiawi dapat mempengaruhi impuls dari sel-sel saraf, bahan kimiawi tersebut bekerja melalui mekanisme yang berbeda, yaitu:
  1. Sebagian besar sel-sel dalam tubuh melepaskan sejernis atau lebih zat sebagai sinyal kimiawi yang berfungsi sebagai mediator kimiawi setempat. Karena zat-zat tersebut mudah sekali rusak atau dibuang dari tempatnya, maka hanya efektif untuk daerah sekitarnya saja.
  2. sel-sel endokrin khusus yang melepaskan hormaon yang harus diangkut melaui peredaran darah sebelum mencapai sel sasaranya.
  3. sel saraf membentuk hubungan khusus yang disebut sinapsis kimiawi dengan sel sasaranya yang akan dipengaruhi (sel saraf, sel otot, sel kelenjar) dengan cara melepaskan mediator kimiawi yang hanya bekerja pad jarak yang sangat dekat.sedang bahan yang dilepaskan tersebut dinamakan neurotransmitter dan hanya berpengaruh pada bagian sel yang sangat dekat.
Apabila informasi telah mencapai ujung saraf, maka impuls listrik yang merambat tersebut akan diubah menjadi sinyal kimiawi pada saat dilepaskan neurotransmtter. Neurotransmitter hanya memerlukan jarak yang sangat kecil dan tempo kurang dari 1 milisekon untuk mencapai sel sasaran. Dalam tubuh vertebrata telah diungkapakan sekitar 30 jenis molekul yang digolongkan dalam neurotransmitter diantaranya adalah (Tabel 1.2): 
Tabel 1.2
Beberapa contoh Neurotransmitter dengan fungsinya

No
Nama
Efek utama
1.
Asam amino dan turunanya : Glycine
Transmitter penghambat dalam SSP
2.
Norepinephrin
Tranmitter dalam SSP dan SS peririfir yang bersifat penghambat dan eksitasi
3.
Gamma - aminobutyric acid (GABA)
Transmitter penghambat dari SSP
4.
Acetylcholine
Transmitter eksitasi pada hubungan neromuskuler, transmitter eksitasi dan penghambat dalam SSP dan susunan saraf perifir
5.
Enkephalin
Transmitter yang mempunyai efek seperti morfin yaitu menghambat lintasan nyeri dalam SSP